Kepala Dinas Perhubungan dan Informasi Provinsi Banten Muhammad Husni Hasan menjelaskan, pembangunan monorel jurusan Rawa Buntu-Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan membutuhkan biaya Rp 2,5-Rp 3 triliun.
Monorel BSD-Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 28 km melewati 14 selter, yaitu St Rawa Buntu, Griya Loka BSD, BSD Junction, WTC Serpong, Alam Sutera, Gading Serpong, Setos, Modernland, Stasiun Tangerang, Balaikota, Sekar Wangi, St Garuda, dan Terminal 1,2,3
"Perkiraan anggarannya Rp 2,5-Rp 3 triliun, dan dana tersebut tidak sepenuhnya berasal dari pemerintah pusat, melainkan juga dari pihak swasta dan pemda setempat," katanya di Tangerang, Selasa.
Ketika dikonfirmasi seusai ekspos pembangunan monorel bersama Komisi IV DPRD Provinsi Banten di Bumi Serpong Damai (BSD), Husni menjelaskan, dana pembangunan monorel tergantung hasil pembahasan, tetapi yang pasti tidak berasal dari satu sumber saja.
Pembahasan pra-rancangan monorel dimulai pada awal 2011 dengan melibatkan Pemerintah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang akan dilalui jalur monorel itu. "Karena pembangunan melalui dua wilayah, maka akan ditangani langsung oleh Dishub Provinsi Banten," katanya menjelaskan.
Husni juga menjelaskan, pembangunan monorel ditujukan untuk mengurangi beban kemacetan di sekitar wilayah Serpong dan Rawa Buntu, yang saat ini ruas jalannya lebih dimonopoli oleh kendaraan pribadi, terutama roda dua.
Berdasarkan data Dishubkominfo Kota Tangerang Selatan, jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Raya Serpong dalam satu jam mencapai 9.200 unit. "Kondisi lalu lintas di Serpong sudah sangat krusial sehingga perlu dilakukan tambahan transportasi, yakni dengan membangun monorel," katanya.
Keuntungan monorel yaitu mengurangi biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh warga. Sebab, untuk tiket perjalanan dari Rawa Buntu-Bandara Soekarno-Hatta hanya dikenakan sebesar Rp 20.000, dengan jumlah penumpang dalam setahun diprediksi 38 juta jiwa. "Untuk keuntungan dari jumlah penumpang diperkirakan bisa mencapai Rp 144 miliar per tahunnya sehingga sangat menguntungkan," katanya.
Pembangunan monorel akan dimulai dari Stasiun KA Rawa Buntu, Serpong, hingga Bandara Soekarno-Hatta dengan jarak 28 kilometer. Rute yang akan dilewati monorel tersebut melewati 14 selter, yakni Stasiun Rawa Buntu, Selter Griya Loka (BSD), BSD Junction, WTC Serpong, dan Alam Sutera.
Kemudian, Gading Serpong, Serpong Town Square, Modernland, Stasiun Tangerang, Balaikota Tangerang, Sekar Wangi, Stasiun Garuda, dan Terminal 1, 2, dan 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Ada enam alasan Pemprov Banten memilih moda transportasi monorel itu, yakni pembebasan lahan tidak memerlukan biaya besar karena infrastruktur berada di atas jalan raya dan lebar Jalan Raya Serpong yang cukup lebar, yakni mencapai 30 meter.
Selanjutnya, dapat melibatkan pihak pengembang perumahan serta pengelola pusat perbelanjaan dan apartemen, dan arak tempuh sekitar 28 km yang hanya membutuhkan waktu singkat selama 20 menit.
Alasan lainnya, dapat dioperasikan oleh Pemprov Banten untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Kemudian, Jalan Raya Serpong yang panjangnya mulai dari Tol Taman Tekno hingga Alam Sutera BSD dengan jarak 14 km.
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar