Demikian hal itu diungkapkan Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto usai penandatanganan kerjasama dnegan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (15/12/2011).
"Lahan-lahan itu punya banyak peluang untuk dikembangkan, pasarnya juga besar, sehingga pak menteri (Dahlan Iskan) ingin memperkuat BUMN di sektor properti," katanya
Ia mengatakan, jika Perumnas hanya bergerak sendirian, maka pemenuhan kebutuhan rumah masyarakat Indonesia akan susah dikejar. Dengan adanya BUMN properti raksasa usulan Dahlan tersebut, maka anak-anak usahanya bisa bergerak dengan cepat membangun banyak rumah.
"Tapi kalau anak perusahaan banyak yang membuat properti saya rasa tidak masalah, karena pasar properti itu sangat mudah. Bicara dari land banking dan pengelolaan kawasan kita lihat bagaimana BSD mengembangkan kawasannya saja itu sudah jadi portofolio itu bisa dikembangkan menjadi kawasan siap bangun," tambahnya.
Menurut Himawan, properti di Indonesia tumbuh tinggi. Kebutuhan perumahan dan residensial lainnya mencapai 800.000 per tahun. Sementara, Perumnas sendiri hanya mampu menyediakan kurang dari 200.000 unit, jadi belum cukup mengimbangi permintaan.
"Pak menteri memang melihat ada kekosongan ini, karena memang properti di Indonesia ini tumbuh tinggi," ujarnya.
Sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan berharap pada tahun 2012 Perumnas sudah bisa menjadi Perseroan Terbatas (PT) sehingga bisa berkembang lebih besar lagi. Ia juga menilai, BUMN properti bisa berjumlah lebih dari 1 badan usaha.
"Saya kira di Indonesia tidak harus 1 perusahaan propertinya, bisa 2 karena pada dasarnya properti BUMN itu besar sekali, cuma belum dikelola secara korporasi," tambah Dahlan.
Meskipun Dahlan mengaku dirinya mendapatkan 'teguran' dari Perumnas karena mengeluarkan pernyataan seputar Indonesia yang tidak memiliki BUMN properti. 'Teguran' itu disampaikan ketika Dahlan mengunjungi Perumnas kemarin.
"Perumnas protes ke saya karena saya pernah bilang masa BUMN nggak punya perusahaan properti raksasa, padahal di seluruh dunia itu perusahaan-perusahaan besar itu rangking 1 sampai 5 salah satunya properti. Nah, dia protes Perumnas kan sudah properti, katanya gitu. Iya ya, aku lupa," ujar Dahlan sambil tertawa.
Sumber : www.finance.detik.com//perumnas-tak-keberatan-ada-bumn-properti-baru
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar