Para pengembang properti menginginkan bunga kredit bisa turun hingga di bawah 5%, atau lebih rendah dari rata-rata suku bunga acuan BI (BI Rate) di level 6%.
"Harus sih bisa di bawah 5%," kata Direktur Utama PT Graha Kirana Megah (GKM) Rudy Gunawan di Jakarta, Senin (19/12/2011).
Rudi yang juga menjabat sebagai Direktur Marketing PT Lestari Kirana Persada (LKP), menambahkan, saat bunga kredit jauh lebih rendah ongkos produksi termasuk konstruksi bangunan, dapat ditekan. Konsumen juga mendapat keuntungan, saat mencicil properti.
"Properti bagus, apalagi saat bunga turun. Gairah properti terus berlanjut tahun depan. End user dapat bunga rendah, nggak harus berat (mencicil)," terangnya.
Hingga 2013, pengembang akan mengebut proyek propertinya seraya berharap bunga kredit turun. Prospek bisnis ini masih menarik, meskipun dibayang-bayangi ketidakstabilan politik jelang pemilu.
"Tantangannya, saat suku bunga turun maka pasar bergairah. Persaingan menjadi ketat. Namun di 2013 mulai kampanye berpengaruh kepada stabilitas politik," tegasnya.
"Kalau itu semua bisa dilalui, maka Indonesia masih menjadi tempat yang menarik dalam investasi. Maka pengembangan rata-rata completion di 2013 untuk seluruh proyek," imbuh Rudy.
Sumber : www.finance.detik.com/pengembang-properti-ingin-bunga-kredit-turun-di-bawah-5
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar