Bali sudah pasti menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara. Menurut data Knight Frank, selama 2001-2010 jumlah pengunjung wisatawan ke Bali naik rata-rata 9,8% per tahun.
Tak syak, hal itulah yang membuat Bali masih menjadi incaran banyak investor untuk berinvestasi mendirikan bisnis hotel dan resor. Hal itu seperti yang ditawarkan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) ini, misalnya. Melalui kondotel Eaton Luxe yang dikelola oleh unit bisnis hotel dan resor, Eaton Luxe tawarkan investasi berupa jaminan pengembalian sewa (rental guarantee) sebesar 40% dalam lima tahun pertama. Mereka menjanjikan keuntungan alias return sebesar 40% selama lima tahun atau 8% per tahun.
"Ini lebih besar dibandingkan orang menabung di bank yang bunganya paling tinggi cuma 6,5% per tahun," kata Marudi Surachman, Presiden Direktur Bakrieland Unit Usaha Hotel & Resort, kemarin (4/12/2012).
Kondotel Eaton Luxe rencananya mulai dibangun pada Februari 2012 dan bakal selesai Januari 2014 di kawasan Nirwana Bali Resort, Tanah Lot, Tabanan, Bali. Dari 178 unit kondotel yang ditawarkan, sampai pekan lalu telah terjual 25 unit. Dan pada 2012, targetnya penjualan bisa mencapai 86%.
Deden Sudarbo, Chief Marketing Officer Unit Usaha Hotel & Resort Bakrieland, menambahkan, pada saat peak season, jumlah wisatawan bisa meningkat menjadi sekitar 12.000 orang.
"Belum lagi potensi pendapatan dari peningkatan harga sewa yang diperkirakan naik sekitar 20% per tahun," ujar Deden.
Marudi menambahkan, investasi ROI (Return of Investment) kondotel juga terbilang lebih cepat dibandingkan hotel.
"Jika ROI hotel diperkirakan 8-10 tahun, untuk kondotel bisa kurang dari 5 tahun," katanya.
Untuk memiliki kondotel Eaton Luxe, calon investor bisa memilih metode pembayaran mulai dari tunai, mengangsur selama 24 bulan atau melalui KPA perbankan. Harga jual kondotel tersebut mulai dari Rp 1,6 miliar.Sumber : www.properti.kompas.com//Lagi.Bakrieland.Iming-imingi.Return.8.Persen.Per.Tahun.
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar