Demikian diungkapkan desainer mebel, Joshua M Simanjuntak, ketika ditemui dalam konferensi pers kompetisi IFDC 3, di Jakarta, Selasa (6/12/2011) kemarin. Ia mengatakan, perkembangan industri mebel saat ini sangat menarik, terdongkrak dengan dukungan pemerintah lewat industri kreatif sejak beberapa tahun belakangan. Namun sayangnya, desain mebel bergerak lambat sehingga sulit mengimbangi kemajuan interior dan arsitektur.
"Mungkin sering didengar, kalau desain mebel kita terkesan ketinggalan. Menurut saya itu ada benarnya. Jadi, pekerjaan rumah selanjutnya bagi desainer mebel adalah ini, yaitu bagaimana mempertemukan antara produk dan desainnya bisa masuk ke pasar," katanya.
Terkait hal itu, lanjut Joshua, ke depan tren industri mebel mengarah pada pengembangan bahan material. Ia mencontohkan, di Tulung Agung terdapat material marmer transparan yang sangat bagus jika didesain indah di Italia.
"Jangan terus-terusan kita sebagai penyedia sumber materialnya, tapi bagaimana mengolahnya menjadi desain," jelasnya.
Selain pengembangan bahan material, ke depan para desainer mebel juga ditantang bisa membuktikan mebel tak berarti selalu berbahan kayu.
"Ini yang harus dipecahkan bersama. Mebel tidak selalu dari kayu, atau mebel itu adalah ukiran. Karena itu, kreativitas dan inovasi para pelaku industri mebel betul-betul diuji," katanya.
Sumber : www.properti.kompas.com/Desain.Mebel.Indonesia.Kalah.Bersaing
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar