JAKARTA, Perusahaan properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), membukukan pertumbuhan laba bersih mencapai 97,56% menjadi Rp162 miliar dari Rp82 miliar periode sama 2010.
Peningkatan tajam tersebut didukung kenaikan pendapatan perseroan seiring selesainya akuisisi terhadap tiga perusahaan terafiliasi, yaitu PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), PT Sinar Mas Wisesa (SMW) dan PT Sinar Mas Teladan (SMT) akhir tahun lalu.
"Konsolidasi tersebut membuat pendapatan usaha BSDE selama kuartal I 2011 naik 17% menjadi Rp620 miliar dari Rp529 miliar pada tahun lalu," ujar Presiden Direktur BSDE Harry Budi Hartanto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/5).
Harry menuturkan, untuk penjualan rumah tinggal tercatat meningkat sebesar 29% menjadi Rp353 miliar. Penjualan yang berasal dari kawasan kota Mandiri BSD City yang memberi kontribusi 60% terhadap kinerja pendapatan perseroan. Menurut dia laba kotor perseroan selama periode Januari-Maret mengalami peningkatan sebesar 13% menjadi Rp378 miliar. Peningkatan terutama disebabkan, adanya margin kotor yang berada pada level 61%.
Untuk segmen residensial, marjin tercatat cukup besar mencapai 46%. "Sementara margin bangunan industri dan rumah toko selama periode tersebut meningkat menjadi 58,1% dan 57,2%," terangnya.
Harry melanjutkan, anak usaha DUTI tercatat menjadi penyumbang terbesar pendapan dan laba perseroan selama kuartal I 2011. Pendapatan DUTI pada tiga bulan pertama 2011 tercatat tumbuh 21% menjadi Rp229 miliar dari Rp189 miliar periode sama tahun lalu.
Pendapatan tersebut, didukung oleh adanya kenaikan pada penjualan tanah, rumah tinggal, dan ruko yang meningkat hingga 61% menjadi Rp86 miliar. Sementara untuk pendapatan sewa tercatat naik 37% menjadi Rp76 miliar. Pendapatan dari hotel sendiri meningkat tipis 6% menjadi Rp30 miliar.
Harry mengatakan, adanya DUTI membuat pendapatan yang berkelanjutan (recurring income) perseroan meningkat tajam. Dengan semakin bertambahnya pemasukan dari sewa gedung pertokoan, mall dan hotel, perseroan optimis mampu mencapai 24%. Sebelum masuknya DUTI, pendapatan perseroan lebih didominasi oleh penjualan rumah tinggal.
Sementara untuk kinerja akhir tahun, Harry menargetkan bisa memperoleh penjualan secara marketing sebesar Rp4 triliun. Di mana porsi BDSE sebagai induk mencapai Rp2,5 triliun, sementara Rp1,5 triliun lainnya berasal dari penjualan oleh DUTI, SMT, dan SMW.
Untuk mencapai target tersebut, BSDE menargetkan akan meluncurkan 10 subkluster perumahan serta beberapa produk komersial di BSD City tahun ini. Kluster-kluster tersebut akan berada pada pengembangan BSD City Tahap II, yang mencakup lahan seluas 2.000 ha. Dimana harga jual untuk cluster-cluster baru tersebut berkisar Rp600 jutaan hingga Rp3 miliaran.
"Kalangan menengah selalu mencari nilai lebih dari investasi mereka termasuk rumah. Sejauh ini, produk properti BSD kami terbukti menguntungkan," terang dia.
Harry menargetkan pendapatan usaha BSDE hingga akhir 2011 akan mencapai Rp2,7 triliun naik 9% dari Rp2,477 tahun lalu. Sementara untuk laba bersih perseroan akhir tahun ini, diharapkan mampu menembus Rp700 miliar naik 77,48% dari Rp394,4 miliar pada 2010.
Tahun ini, BSDE menganggarkan belaja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan pembangunan proyek perumahan dan komersial serta infrastruktur.
Sumber : www.mediaindonesia.com/Laba-Bumi-Serpong-Damai-Tumbuh-975-Persen
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar