Anda tentu pernah membaca berita tentang rumah bekas tempat tinggal presiden Amerika Serikat, Barack Obama di Menteng Dalam yang ditawar senilai Rp 1,5 miliar. Rumah yang sederhana ini sudah banyak ditawar orang, namun pemiliknya yang sekarang tidak berniat menjualnya. Bagi Anda yang sudah berniat ingin membeli rumah lama, cerita tadi bukan untuk membuat Anda khawatir. Tapi sebagai bukti bahwa rumah lama pun masih diminati banyak pembeli dan bisa bernilai jual tinggi. Dan buat Anda yang masih ragu untuk membeli rumah baru atau lama, ada baiknya Anda simak hasil perbandingan dua tipe rumah ini.
Rumah bekas (second)
- Beberapa keuntungan dari rumah bekas ini di antaranya mendapatkan lokasi yang baik, harga yang relatif lebih murah, dan ukuran lebih besar dibandingkan rumah baru di kawasan perumahan.
- Jika anda memilih rumah yang sudah dipakai, biasanya Anda bisa langsung menempati rumah tersebut setelah ada transaksi jual beli, tanpa harus menunggu waktu yang lama. Karena itulah, sebagian besar pembeli rumah bekas adalah keluarga muda. Khususnya yang baru menikah dan ingin segera menempati tempat tinggalnya.
- Umumnya rumah-rumah lama punya halaman yang luas, karena dulu dibangun di atas tanah yang masih murah. Hal ini sudah jarang ditemui pada rumah-rumah baru, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Dan buat Anda yang senang berkebun atau kegiatan outdoor, rumah ini pasti menjadi impian Anda.
- Sebagian masyarakat berpandangan, membeli rumah bekas juga lebih menjamin aktivitas sosial saat tinggal di kawasan perumahan. Karena biasanya, rumah bekas yang dijual terletak di kawasan hunian yang telah dipadati penduduk. Kondisi seperti itu terkadang tidak bisa dimiliki ketika membeli rumah baru.
- Ketika membeli rumah bekas, sebaiknya tidak hanya tergiur tampilan luarnya, tapi juga harus mengetahui kondisi rumah tersebut secara keseluruhan. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari biaya perbaikan yang membengkak.
- Tetangga-tetangga sekitar rumah biasanya sudah saling mengenal. Keakraban ini akan menciptakan suasana yang nyaman dan rasa kekeluargaan yang erat.
- Sejarah rumah menentukan harga. Sama seperti cerita rumah Obama di atas, rumah yang pernah ditinggali selebritis atau pejabat, harganya cenderung lebih tinggi dari rumah sekitarnya. Atau mungkin juga pernah tersiar kabar bahwa sering terlihat makhluk halus bergentayangan di rumah tersebut, maka harga rumah cenderung menurun dibandingkan rumah sekitarnya. Untuk itu, tanyakan sejarah rumah kepada pemilik rumah sebelumnya atau cari tahu kepada tetangga dan agen properti yang menangani rumah tersebut.
Rumah baru
- Harganya relatif lebih murah. Karena umumnya dibangun di luar pusat bisnis/pusat kota dengan harga tanah yang lebih murah. Dan rumah-rumah baru dari pengembang (developer) ini bisa memberikan harga yang lebih masuk akal dan sesuai isi kantong Anda.
- Akui saja kalau rumah baru punya sensasi yang lebih hebat bila dibanding dengan rumah bekas (second). Apalagi jika Anda membeli rumah baru sekaligus dengan perabotannya. Suasana baru akan sangat terasa ketika Anda menempatinya.
- Komunitasnya lebih seragam. Sama-sama warga baru, dengan tipe rumah sama, luas rumah sama, dan di lokasi yang sama. Kondisi ini biasanya memudahkan sosialisasi antar warga.
- Pengembalian investasi yang bagus. Seperti pembelian properti investasi lainnya, jika tepat waktu dan lokasinya, membeli rumah baru dari developer bisa menjadi sangat menguntungkan.
- Namun jika Anda memilih rumah yang masih dalam tahap pembangunan, biasanya Anda harus siap menunggu rumah Anda dibangun terlebih dahulu dan biasanya ini memakan waktu yang lama.
Merry Sondang/berbagai sumber
Foto: doc.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar